Sepintas Sejarah Filsafat
Ú Filsafat tumbuh antara
abad ke-5 – 6 sebelum Masehi di Yunani. Ditandai dengan adanya kaum “sofis’
orang bijak atau berilmu yang mengajar seni retorika dan debat yang digunakan
dalam peradilan dalam Yunani. Profesi ini mengukuhkan sembarang klaim dan
menolak segala klaim tandingan. Alhasil banyak kerancuan berfikir di dalamnya.
Dari ungkapan inilah, kata arab sufisthi dan safsathah
diturunkan.
Ú
Pada perkembangan selanjutnya pemikir yang menentang gagasan kaum
sofis adalah Sokrates. Dialah yang
menamai dirinya dengan philosophus, pecinta kebijaksanaan. Ungkapan ini lantas
di-Arab-kan menjadi failasuf dan darinya pula kata falsafah
diambil. Plato dan Aristoteles (murid Sokrates) kemudian mengembangkan filsafat
dengan memformalkan pemikiran dan penalaran dalam bentuk “logika”. Akhirnya
sejak Sokrates hingga sekarang filsafat
memuat seluruh ilmu hakiki (real science), seperti
fisika,matematika,teologi, kimia, astronomi. Di luar itu berdasarkan
kesepakatan, bidang kosakata, tata kalimat, dan tata bahasa di luar jalur
filsafat. Atas dasar itu ada pemikiran pembagian filsafat teoritis dan praktis.
Hanya saja pembagian ini tidak kaku pada era sekarang seiring perkembangan
filsafat. Adapun yang masih menjadi kesepakatan bersama bahwa filsafat dasar
dari segala ilmu. (M.Taqi,2003:4-8)
Ú Dalam kesejarahan Islam
sendiri, filsafat Yunani mengalami interaksi dengan bangsa Arab Muslim ketika
terjadi pembebasan Syiria, Mesir dan
Persia oleh para khalifah yang telah lama
mengalami Hellenisasi. Selanjutnya oleh para pemikir muslim,
filsafat Yunani banyak diterjemahkan dalam bahasa Arab. Seabrek gagasan dan
keilmuan itu banyak dikembangkan mulai dinasti Ummayah dan Abbassiyah. Hingga
akhirnya filsafat Yunani dinaturalisasi oleh para sarjana
muslim.(M.Kartanegara, 2003:111- )
Pengertian Filsafat
l Dalam bahasa Yunani,
filsafat bersal dari kata fhilosofhia, “fhilo” artinya cinta, sedangkan
“shofia” artinya kebijaksanaan. Definisi filsafat menurut beberapa tokoh, a)
Cicero mengistilahkan filsafat sebagai ilbu dari segala seni. b) Al farabi menyebut filsafat sebagai
ilmu yang menyelediki hakikat sebenarnya dari segala yang ada.c) Francis Bacon
menedfinisikam filsafat sebagi induk dari segal imu.
PENGETAHUAN
pengetahuan :
•
sistem gagasan (gambaran benak) yang bersesuaian dengan apa yang ada dalam
alam benda (kenyataan) yang diperkuat dengan keyakinan
•
gagasan yang diperoleh dari sistem indera dan belum teruji kebenarannya
(Mulyadi Kartanegara)
Syarat pengetahuan :
1. adanya ide/gagasan
2. gagasan/ide sesuai
dengan alam benda (kenyataan yang sebenarnya
ada)
3. adanya keyakinan
tentang adanya pesesuaian (antara alam benak dan alam nyata)
Sumber Pengetahuan :
Ú perolehan dari
pengamatan langsung (empiris)
Ú
perolehan dari konklusi (Logika)
Ú perolehan dari
kesaksian/autoritas/sumber yang bisa dipercaya, seperti agama (harus diuji
dahulu)
Kriteria Kebenaran
n
Teori Korespondensi
n Bahwa yang dikatakan
benar itu adalah adanya hubungan antara subjek yang menyadari dengan objek yang
disadari
n
Teori Konsistensi
n Mempeunyai kesan yang
sama antara subjek dengan objek
n
Teori Pragmatis
n Kebenaran itu tidak ada,
yang ada adalah kerja unutk mencari kebenaran. Kebenaan tidak abadi selalu
berubah, sesuatu itu benar bila mampu memecahkan persoalan
n 4. Teori Religius
n Seluruh Kebenaran yang
ada berasal dari pembuat kebenaran, Dia adalah Tuhan sebagai pemilik kebenaran
n Ilmu :
n - Susunan pengetahuan
secara sistematis yang mempersoalkan bagian tertentu dari alam semesta
(Andito,2002 : )
n - Pengetahuan tentang
sesuatu sebagaimana adanya, baik berkaitan dengan bidang fisik (sains) dan non
fisik (Mulyadi kartanegara, 2003 : 141)
n
Sifat/ciri ilmu
n
mempersoalkan bagian alam tertentu dan mengadakan penyeledikan dalam
bats-batas derah itu saja. (orang awam biasanya tertarik pada semua lapangan
pengetahuan)
n sistematis. Merupakan
kesatuan dan ketersusunan.(sedangkan pengetahuan merupakan campuran 2
pernyataan khusus yang terpisah fakta khusus yang tak ada hubungannya
n menggunakan cara dan
alat yang benar dan tepat (sedangkan pengetahuan tergantung pada pengamatan
yang tidak metodes)
Perbandingan ilmu dan
pengetahuan
jenisnya adalah sama tapi berbeda dalam terafnya (ilmu lebih
khusus,tersusun baik, lebih tepat
Jenis ilmu (berdasarkan
wilayah kajian)
positif – membahas sesuatu sebagaimanaadanya (nyang nyata0, scientif
normatif – membahas sesuatu sebagaimana harusnya (yang ideal) –
philosophical
ILMU DAN ART
ketika akan mempraktekkan ilmu, manusia kadang
bersentuhan dengan art
(cara/seni menggunakan pengetahuan). Karena itu penting diketahui fungsi
keduanya yaitu :
u - ilmu adalah pegetahuan
sistematis yang membahas objek tertentu
(mengajar mengetahui)
u - Art atau cara/seni
menggunkan pengetahuan dalam praktek unutk mencapai tujuan (mengajar
berbuat)art bersal dari pengtahuan popular atau ilmiah
Hubungan Ilmu Art dan logika
Ú Logika sebagai ilmu
mempersoalakan pemikiran dan persoalan proses pembatunya, mempelajari syarat
yang mesti dipenuhi agar pikiran menjadi valid/benar/terhindar dari kesalahan
dengan metode dan system teertentu. Logika sebgai arat mebeerikan petunjuk berpikir
valid, mendapatkan kebenaran/ketidakbenaran dan mejelaskan atauran/caranya
Selamat
Berfilsafat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar